Banyak muslimah yang belum memahami benar bagaimana menutup aurat yang
syar’i. Berikut ini akan dijelaskan cara menutup aurat yang syar’i.
1.
Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
2.
Tidak tabarruj
Yaitu berhias dan berdandan serta bertingkah laku sebagaimana kaum
jahiliyah dan kafir. Diantaranya dengan menampakkan bagian bagian tubuh
yang seharusnya ditutup dan hanya diperlihatkan kepada suaminya saja.
3. Tebal (tidak tipis atau transparan) sehingga tidak menampakkan pakaian dalam atau bentuk tubuh
4. Lebar dan longgar tidak menyerupai lekuk tubuh
5. Tidak menyerupai pakaian laki laki
6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
7. Bukan pakaian yang menyolok mata
Pakaian yang menyolok mata dan aneh akan menjadi pusat perhatian laki
laki dan timbulnya fitnah. Masuk di dalamnya pakaian syuhroh (pakaian
yang sedang nge-trend dan digandrungi). Semua wanita berlomba lomba
memakainya dan ingin diperhatikan oleh orang disekitarnya. Pakaian ini
menimbulkan decak kagum, pujian dan menjadikan orang lain iri untuk
memakainya.
8. Tidak memakai wewangian diluar rumah sehingga baunya bisa dicium oleh lelaki non muhrim
[JILBAB KOK GITU?!]
-------------------
Sebagian kesalahan muslimah di bawah ini ada yang tidak terlalu fatal
namum banyak pula yang sangat fatal. Semakin dekat dengan tuntunan
syari’at dalam berbusana maka semakin baik. Semakin jauh dari syari’at
maka semakin membutuhkan petunjuk, koreksi dan bimbingan ke arah yang
lebih baik.
Memang kemampuan, keadaan, ilmu, niat, materi, lingkungan pada masing
masing muslimah berbeda sehingga pengalaman pun berbeda. Kelebihan dan
kekurangan dari faktor di atas selalu ada. yang memakai kerudung mini
tentunya lebih baik dari yang belum memakai. Yang berjilbab lebar lebih
baik dari yang berjilbab mini. Yang memakai gamis lebih baik dari yang
masih memakai baju dan celana panjang. Semua mempunyai tingkatan dan
derajat.
Berikut beberapa kekeliruan dan kesalahan yang perlu diluruskan karena
banyak sebagian kaum muslimah belum mengetahui atau menyadarinya.
1. Menyamakan kerudung dengan jilbab
2. Berjilbab tapi aqidahnya rusak = jilbab hanya menutupi badan tidak menghalangi dari maksiat.
Banyak yang menggunakan busana muslimah yang syar’i, tapi masih meyakini
dan melakukan perbuatan syirik. Meminta berkah kepada selain Allah
seperti kuburan. Bertawassul dengan selain Allah. Meyakini tukang ramal,
primbon, feng-shui, dan orang orang yang mengaku mengetahui kejadian
yang akan datang seperti jodoh, rezeki, nasib dan sebagainya. Hal ini
akan menghancurkan seluruh amal baiknya termasuk pahala berjilbab. Juga
masih suka berkalwat dengan yang bukan muhrimya / dengan pacar /
tunangan atau pun yang lainya.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Israa’ : 32)
"Jika kamu berbuat syirik maka akan hancur amalanmu dan kamu termasuk orang orang yang merugi." (QS. Az Zumar: 65).
3. Kerudung yang sangat ketat = kekecilan
4. Memakai baju dan celana ketat
Para muslimah hanya beranggapan bahwa menutup aurat adalah menutupi
tubuh dengan kain agar tidak terlihat secara langsung. Sehingga apa yang
dipakainya masih membentuk tubuhnya yang mengundang syahwat kaum
lelaki. Hal ini sama dengan wanita yang
memakai baju selam. Apakah pakaian selam pantas dikatakan berhijab?
Semua tubuhnya tertutup ketat kecuali wajah dan telapak tangan. Dada dan
lekuk tubuh lainnya terbentuk dengan jelas. Berpakaian dan telanjang
sama saja.
9. Si anak berjilbab sang ibu menor
Ibu muslimah yang berdandan menor mengantar anak sekolah di TK atau SD
Islam dengan seragam muslimah yang diwajibkan sekolah. Seharusnya sang
ibulah yang wajib berjilbab. Karena kewajiban itu dibebankan kepada
wanita baligh.
10. Busana muslimah yang mencolok
11. Memakai celana panjang
Maksudnya adalah benar benar memakai celana panjang sebagai pakaian
bawahnya. Sehingga belahan kakinya terbentuk. Namun jika memakai celana
panjang kemudian dirangkap dengan gamisnya maka hal itu boleh dan lebih
baik.
12. Kain gamis di atas mata kaki tapi tidak berkaos kaki
Kaki bagian bawah termasuk aurat wanita yang wajib ditutup. Namun masih
banyak wanita muslimah yang belum mengetahuinya walau sudah berjilbab
lebar. Maka hendaknya bagian bawah gamis lebih panjang dan menutup kaki
sepenuhnya atau dengan memakai kaos kaki.
13. Cara membawa tas yang keliru
Muslimah yang sudah memakai jilbab dengan rapi kadang kurang
memperhatikan cara membawa tas. Baik tas slempang (dibawa pakai bahu
sebelah) atau tas jenis ransel (dibawa di punggung dengan dua slempang
di dada). Selempang akan menekan bagian dada karena menahan beban tas
sehingga dada akan terbentuk dan menonjol. Hal ini tidaklah patut bagi
muslimah. Sebagai solusi, beralihlah dengan menggunakan tas jinjing.
Repot sedikit tapi
selamat dari fitnah juga dari mata para saytan.
14. Berkerudung mini, berbaju lengan pendek dengan manset panjang
15. Mematuhi orang tua atau suami walau busananya semakin jauh dari yang disyari’atkan
Banyak muslimah atau para istri yang sudah mantap berhijab, namun
ditentang oleh orang tua dan suami mereka. "Jilbab tidak usah lebar
lebar, tidak rapi, ribet, kampungan, ketinggalan zaman" dan sebagainya.
Bahkan ada yang menyuruh melepaskan jilbabnya. Bertaubatlah wahai para
orang tua dan suami, karena Anda akan dimintai pertanggungjawaban di
hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan taat kepada makhluk dalam
menentang Allah Subhanahu wa
Ta’ala hukumnya haram.
"Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah." (HSR. Ahmad).
16. Tidak memakai manset
Manset yang terbuat dari kain kaos dan dikenakan di lengan tangan sangat
bermanfaat. Ketika berada di busway atau bus kota dan tangan berada di
besi tempat berpegangan, maka tanpa disadari lengan baju akan melorot
dan lengan tangan akan terlihat. Sedangkan lengan tangan adalah aurat
yang wajib ditutup.
Manset berguna menahan turunnya lengan baju karena bersifat kesat. Kalau
pun lengan baju melorot ke bawah, maka lengan masih tertutup manset.
17. Berhijab tapi kemproh = kotor / jorok
Sebagai muslimah yang cinta kebersihan, kerapian dan keindahan sudah
selayaknya perhatian dalam hal ini dan jangan meremehkan. Citra muslimah
juga dilihat dari kondisi busananya.
18. Berwudhu di tempat umum (terbuka) dan membuka jilbabnya
Dengan alasan cuma sebentar dan mendesak, maka aurat pun terbuka ketika
berwudhu. Seharusnya mencari tempat wudhu khusus wanita yang tertutup
atau berwudhu di dalam kamar mandi.
cat:
Banyak hal yang perlu dan harus dipelajari oleh kaum muslimin. Tidak
boleh berdiam diri dalam ketidaktahuan. Termasuk juga dalam hal berhijab
bagi para muslimah. Harus dipelajari bagaimana cara berpakaian yang
sesuai syari’at Islam. Kemudian menerapkannya pada diri sendiri.
Memang disadari perubahan ke arah aturan Islam perlu proses dan tahapan.
Yang berjilbab mini tentunya lebih baik daripada yang tidak berjilbab.
Yang berjilbab lebar tentunya lebih baik daripada yang berjilbab mini.
Namun harus terus diupayakan perubahan ke arah yang lebih baik sehingga
sesuai dengan aturan Islam.
Maka selamat datang para
muslimah kepada jilbab yang sesuai syari’at Islam. Kami yakin Allah
mencintai kalian dengan upayamu ke arah syari’at Islam